Breaking

Jumat, 09 Maret 2018

23.17

Gardah Apa Salahnya Muslimah Bercadar?



BANDUNG  - Pelarangan penggunaan cadar bagi mahasiswi di UIN Yogyakarta dari Ketua Gerakan Pagar Aqidah adalah Suryana Nurfatwa adalah hiperbola.

"Hal tersebut berlebihan, karena interprensi dalam hak seseorang yg meyakini bahwa memakai burkak itu wajib , tetapkan aturan harus dalam menggunakan burkak jelas memiliki alasan aturan," pungkasnya kepada voa-islam.Com, Jumat (09/03).

Meski sebagian besar  kaum Muslimin lanjut Suryana berpendapat bahwa, aurat perempuan   adalah semua tubuhnya kecuali muka & telapak tangannya, sinkron menggunakan sebuah hadits, maka cadar tidak wajib  & tidak sunnah.

"Namun grup ini nir juga melarang burkak karena itu sebuah kehati-hatian pada menjaga diri, dan hal tersebut dipandang jibiliyah (norma seseorang atau komunitas)," ungkapnya.

Suryana pula berkata bahwa melarang seorang Muslimah untuk bercadar berarti telah melanggar HAM.

"Melarang bercadar jua menyinggung perasaan bagi yg meyakini bahwa cadar itu wajib  & juga menyinggung sekelompok yg tahu bercadar itu ikhtiar kehati-hatian," jelasnya.

Suryana jua mempertanyakan apa salahnya seorang Muslimah bercadar? Andai ada kejahatan yang memakai burkak maka atasi kejahatannya bukan melarang burkak. 

"apabila ada maling sandal dengan pretensi masuk masjid, maka maling sandalnya dong yg diantisipasi, bukan masjidnya yg dihentikan. Kalau ada copet di pasar maka copetnya yg dikejar bukan pasarnya yg dilarang," pungkasnya.

Rabu, 07 Maret 2018

01.21

Belenggu Ibu dalam Sistem Sekuler


Masyarakat Indonesia pada beberapa pekan terakhir dihebohkan menggunakan berbagai masalah yang menimpa kasus ibu & anak. Masih kentara dalam ingatan bagaimana seseorang bunda tega menjual anaknya seharga 20juta dan menghabiskan uangnya untuk berfoya-foya & membeli sabu-sabu. Tak kalah mengerikan ada seorang bunda yg tega membunuh ketiga anaknya menggunakan cara meracuninya menggunakan cairan pembasmi serangga (tribunnews.Com).

Masih poly masalah lain yg tak patut dilakukan seseorang bunda kepada butir hati mereka seperti penganiayaan (harianriau.Co), pembuangan bayi (suryamalang,tribunnews.Com), dan lain-lain. Lantas, dibalik maraknya kasus-kasus tadi, apakah yang sebagai motif utama atas semua tindakan tadi?

Meskipun setiap masalah yg menimpa ibu dan anak nir selamanya dilatarbelakangi motif yg sama, tetapi ada benang merah yang dapat kita garis bawahi. Semua kasus tadi memiliki sebab primer bahwa seorang bunda sedang tertekan atau bahkan depresi dalam menghadapi pertarungan hidupnya. Permasalahan hidup dapat berupa kurangnya ekonomi, urusan percintaan terlarang, kurang harmonisnya famili, dan lain-lain. Namun,yang paling marak dialami oleh seorang mak   merupakan pertarungan ekonomi.

Sebenarnya, bukan hanya para mak   yg merasakan beratnya beban ekonomi waktu ini. Hampir seluruh penduduk baik remaja, orang tua bahkan lansia harus berusaha keras berjuang demi sesual nasi. Sebab, hampir semua kebutuhan hayati harus ditanggung secara mandiri sang setiap keluarga. Bahkan adanya agunan kesehatan, pendidikan dan kebutuhan utama bagi warga  tidak bisa pula tak lantas membuat mereka tanggal menurut beban ekonomi.

Kembali kepada pertarungan famili, maraknya perkara yg menimpa perempuan  , mak   & anak sebenarnya adalah hal yg masuk akal dalam sistem sekuler waktu ini. Hal ini dapat dijumpai pula dalam seluruh negara yang mengemban sistem sekuler. Sebab, dalam sistem ini, norma atau aturan agama tidak boleh ikut andil dalam mengatur tatanan kehidupan.

Sehingga, masyarakat mengalami kerusakan moral yg menyebabkan maraknya perzinaan, pembunuhan, penganiayaan, dan lain-lain. Terlebih lagi beban ekonomi yang semakin melilit membuat seluruh elemen masyarakat berlomba-lomba dalam mengais rejeki termasuk kaum mak  .

Banyak mak   yang wajib  terjun pribadi pada mencari nafkah sebagai akibatnya menghilangkan fitrahnya pada membesarkan dan mendidik anak. Hal ini menyebabkan perseteruan baru yg tidak kalah rumit seperti kenakalan remaja & ketidakharmonisan keluarga. Terlebih lagi, dampak yang ditimbulkan dalam sistem sekuler merupakan tercabutnya rasa tanggungjawab ketua keluarga. Seorang suami & ayah yg menjadi penanggungjawab famili banyak yg kehilangan manfaatnya lantaran disebabkan permasalahan ekonomi.

Tetapi, dibalik seluruh pertarungan diatas, masih ada harapan yang dapat kita raih. Semua harapan itu akan mudah diraih bila kita menanggalkan sistem sekuler yg menjadi penyebab utama. Sebab, disadari atau tidak, kelemahan yg dimiliki manusia mengakibatkan ia wajib  merogoh peraturan hayati berdasarkan Sang Maha Pencipta.

Terlebih lagi bagi seorang Muslim, terikat kepada semua hukum syara' merupakan sebuah keharusan. Islam sebagai sebuah ideologi mempunyai seperangkat anggaran hidup yang mampu menuntaskan semua perseteruan hidup. Sebab Islam adalah kepercayaan  yang sesuai dengan fitrah manusia sehingga solusi yg ditawarkan sanggup memuaskan akal & menentramkan hati.

Islam memandang bahwa negara wajib  memenuhi kebutuhan dasar masyarakat negara dalam pakaian, pangan, papan, pendidikan, kesehatan & keamanan. Negara sebagai penyelenggara & pelaksana aturan Islam harus memfasilitasi masyarakat negara terutama kaum laki-laki  dalam mencari nafkah.

Negara jua wajib  menjaga kaum bunda agar tidak melepas fitrahnya dalam mengurus famili & membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Sehingga, masalah yang menimpa ibu dan anak dapat diminimalisir. Semua itu akan terjadi apabila seluruh aturan hayati pada Islam diterapkan secara komperehensif dan total baik pada ekonomi, pendidikan, hukuman dan aturan lainnya.

Senin, 05 Maret 2018

23.52

Al-Anfal Ayat 35: Balasan Mengerikan Bagi yg Bersiul & Tepuk Tangan pada Sekitar Ka bah


Pada masa awal penyebaran Islam di Makkah Al-Mukarramah, ada sekelompok manusia yg beribadah menggunakan bersiul dan bertepuk tangan pada lebih kurang Ka'bah. Dan ternyata, grup ini dijanjikan balasan yang mengerikan berdasarkan sisi Allah Ta'ala.
  وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِندَ الْبَيْتِ إِلَّا مُكَاءً وَتَصْدِيَةً ۚ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ

"Dan shalat mereka pada kurang lebih Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka rasakanlah azab ditimbulkan kekafiranmu itu." (Qs. Al-Anfal [8]: 35)

Di pada Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, Imam Ibnu Katsir mengungkapkan ayat ini dengan mengutip pendapat teman mulia 'Abdullah bin 'Abbas. Yang dimaksud dengan ayat ini adalah orang kafir Quraisy yg melakukan thawaf di sekeliling Ka'bah tanpa sandang sembari bersiul & bertepuk tangan.
Allah Ta'ala menaruh balasan berupa siksaan yg sangat pedih karena kekafirannya.

"Yang dimaksud azab," tulis Imam Ibnu Katsir mengutip pendapat Imam Adh-Dhahhak, Ibnu Juraij, dan Muhammad bin Ishaq, "merupakan apa yang menimpa mereka pada Perang Badar berupa pembun*han & penawanan."


Ahli Tafsir Nusantara, Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau masyhur dengan panggilan Hamka, menjelaskan ayat ini menggunakan mengungkapkan, "Ada yg bersiul, ada yang bertepuk tangan, sebagai akibatnya sifat ibadah hilang sama sekali."

Perbuatan mereka, lanjut Hamka, bertujuan mengacaukan ibadah yg dilakukan sang Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam & Mengganggu kesucian Ka'bah.

"Lantaran hendak mengejek dan mengacaukan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam  yg sedang shalat atau mereka ingin menghambat ketenteraman beribadah di tempat tinggal   yg suci." lanjut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar Surat Al-Anfal [8] ayat 35.

Dalam bepergian sejarah, mereka menerima siksa berupa kekalahan telak di Perang Badar. Sebagaimana dialami Abu Lahab dan para mitra karibnya.

"Terbunuhya mereka meninggalkan kesan yg mendalam sekali dalam hati yang tinggal, sebagai akibatnya Abu Lahab tewas, terguncang jantungnya selesainya menerima berita kekalahan di Badar itu." tegas Hamka. [Tarbawia]
05.05

Kota Ghautha ada Dalam Hadits, Benteng Terakhir Umat Islam


Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga & para sahabatnya.

Nama Ghouta atau Ghuthah –khususnya Ghouta Timur-, yang berjarak 10 Km menurut Damaskus -Ibu Kota Suriah-, semakin akrab pada indera pendengaran kita. Pasalnya, lebih berdasarkan sepekan lalu, kota ini dibombardir rezim Asad (penguasa Suriah) yg pada dukung pemerintah Syi’ah Iran & pemerintahan Atheis Rusia membombardir kota tadi. Ribuan rakyat muslim Ghautha sebagai korban; berdasarkan orang tua, wanita & anak-anak.

Melihat gambar-gambar yang viral di media sosial, mulai berdasarkan pemboman dari udara, ledakan dahsyat, hancurnya gedung-gedung, dan proses evakuali, bergelimangan mayat; bisa dikata sedang ada pembantaian di sana.
Sebagai sesama muslim, sedih bercampur murka  bergejolak di dada. Air mata tak bisa dibendung ketika menyaksikan dari jauh melalui video & foto atas nasib saudara seiman. Lebih-lebih korban dari anak-anak. Lantunan doa -semoga anugerahkan kesabaran buat mereka, keteguhan pada iman, dan Allah catat yg gugur sebagai syuhada’- buat saudara kita tidak boleh berhenti. Uluran donasi wajib  dikeluarkan semampu yang sanggup kita usahakan.

Tahukah kita, bahwa kota Ghautha mempunyai ikatan bertenaga menggunakan kaum muslimin akhir zaman. Jaraknya yg paling dekat menggunakan Damsykus yang berada di daerah Syam semakin menguatkan keutamaan kota ini.  Dan secara spesifik Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengungkapkan Ghautha sebagai sentra kekuatan mujahidin dan benteng kaum muslimin di pertempuran akhir zaman.

Kemuliaan kota Ghautha telah dibicarakan para mufassirin pada tahu firman Allah QS. Al-Mukminun: 50:

وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ آيَةً وَآوَيْنَاهُمَا إِلَى رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَمَعِينٍ

“Dan sudah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yg nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka pada suatu tanah tinggi yang datar yg poly terdapat padang-padang rumput dan asal-sumber air bersih yang mengalir.” (QS. Al-Mukminun: 50)

Ibnu Abbas menjelaskan mengenai dataran tinggi yang ditempati Maryam dan Nabi Isa ‘Alaihimas Salam, yaitu suangi-sungai di Damasykus.

Imam Mujahid mengatakan, “Isa putra Maryam & ibunya ketika berlindung ke Ghautha, Damasykus, & sekitarnya.”

Ghouthah Benteng Kaum Muslimin

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam secara eksklusif menyebut nama Ghautha menjadi benteng kaum muslimin pada peperangan akhir zaman.

Dari Abu Darda’ Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

إن فسطاط المسلمين يوم الملحمة بالغوطة إلى جانب مدينة يقال لها: دمشق، من خير مدائن الشام

“Sesungguhnya benteng kaum muslimin ketika perang (akhir zaman,-pent) merupakan di Ghautha Ghautha h sebelah kota yang diklaim sebagai Damaskus. Tempat itu merupakan galat satu tempat terbaik wilayah Syam.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Dishahihkan dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 3097)

Salah seorang teman berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Syam akan terbuka buat engkau . Apabila kamu diberi pilihan tempat tinggal, maka pilihlah loka tinggal di kota yang bernama Damaskus. Ia adalah benteng Muslimin berdasarkan pertempuran & kekuatan mereka bersumber berdasarkan sana pada loka yg bernama Ghautha.” (HR. Ahmad no. 17470)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, beliau mendengar langsung Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sedang bersabda,

إذا وقعت الملاحِمُ بعث الله من دمشقَ بعثًا من الموالي، أكرمَ العرب فرسًا، وأجودهم سلاحًا، يؤيدُ الله بهم الدين

“Jika terjadi peperangan yang akbar, Allah mengutus dari Damaskus satu utusan dari kaum lemah, mereka adalah tentara Arab yg paling mulia & paling rupawan persenjataannya, Allah memenangkan kepercayaan  Islam menggunakan mereka"” (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim –ini adalah lafadz milik beliau dan menshahihkannya- disepakati alpDzahabi dan dihassankan Syaikh Al-Albani di Silsilah Shahihah, no. 2777)

Syaikh Ahmad Musa Jibril -hafidzahullah- menyampaikan, “"Setelah pembantaian mengerikan yang terjadi hari Rabu kemarin, semoga Allah jadikan Ghautha menjadi benteng kemenangan bagi kaum muslimin!!".

Minggu, 04 Maret 2018

02.15

Ghouta Berdarah, Siapa Sang Pembela?


Ghouta timur, daerah pinggiran Damaskus Suriah, kondisinya saat ini tak ubahnya misalnya "Neraka" pada muka bumi. Rezim Bassar Assad menggunakan dibantu dan didukung sang sekutunya Rusia secara kejam menyerang membabi buta dengan menggunakan bom artileri & jenis senjata lainnya.

Meskipun agresi itu dilakukan & di klaim buat menyerang & menumpas gerombolan  pemberontak ternyata jua membunuh ratusan rakyat sipil pada Ghouta. Bangunan- bangunan musnah, nyawa pun melayang tertimbun reruntuhan.

Kelompok observatorium suriah buat Hak Asasi Manusia (HAM), kamis (22/2) mengungkapkan, serangan selama lima hari pada Ghouta timur sudah mengakibatkan lebih menurut 400 orang mangkat . Jumlah tersebut tak hanya mencakup orang dewasa tetapi pula anak- anak, (Republika.Co.Id, 27/2/18).

Derita umat Islam pada Ghouta, melayang nyawa pada setiap detiknya, belum sanggup menggerakkan para penguasa muslim buat membela Ghuota. Kalau begitu, Kita patut bertanya, Siapa yang akan membela mereka?, Siapa yang akan memenuhi jeritan & tangisan anak- anak Ghouta?. Apakah masih mampu berharap kepada forum Internasional PBB atau negara- negara Uni Eropa? Atau kepada para penguasa Arab pada negeri- negeri muslim?

Uni Eropa meminta gencatan senjata dengan segera. PBB menyerukan seluruh pihak yang berperang supaya menghentikan pertempuran, begitu juga menggunakan para penguasa-penguasa Arab di negeri muslim. Mereka nir mempunyai sedikitpun keberanian kecuali sekedar mengutuk, mengecam & meminta buat segera dilakukan gencatan senjata. Para penguasa muslim nir berani buat melakukan tindakan nyata menggunakan mengerahkan pasukan militer & menghentikan serangan brutal rezim Bassar Assad & sekutunya.

Tragedi yg tak pernah sepi menimpa umat Islam, pembantaian yang senantiasa berulang & berlanjut, bagaimana tragedi ini mampu tidak boleh?. Sejatinya, solusi hakiki dari perseteruan yang terjadi pada Suriah, jua di negeri- negeri Islam yg lain adalah menggunakan mewujudkan balik  kekuasaan Islam sebagai Perisai untuk menjaga dan melindungi kaum muslimin. Rasulullah SAW bersabda: " Imam (Khalifah) itu laksana perisai, kaum muslim diperangi (oleh kaum kafir) pada belakang beliau dan dilindungi sang dirinya" ( HR. Muslim)

Sejarah sudah menerangkan, Adalah Kholifah al Mu' tashim Billah, menggunakan berani segera memenuhi panggilan & jeritan seseorang perempuan   mulia yg ditawan, disiksa & dinistakan oleh raja Amuriyah. Sang Khalifah segera mengerahkan sekaligus memimpin sendiri puluhan ribu pasukan kaum muslimin ke kota Amuriyah, Kota Amuriyah berhasil di takhlukkan dan wanita mulia yang pada tahan berhasil pada bebaskan.

Saat ini betapa umat Islam membutuhkan sosok pemimpin seperti Khalifah Al Mu' tashim Billah, umat membutuhkan Khilafah, karena hanya Khilafah yg bisa menyelamatkan umat Islam dimanapun berada, Khalifah yg akan sebagai perisai & pelindung kaum muslimin.

Rasul SAW bersabda: "Kemudian akan datang pulang masa Khilafah yang mengikuti metode kenabian" (HR. Muslim). Wallaahu a' lam.
02.04

Ustadz Abdul Somad Kesalahan UAS Hanya Satu, Selalu Serukan Persatuan Umat



JAKARTA --Walau telah bisa diakses kembali, kebijakan instagram yang sempat memblokir akun Ustad Abdul Somad (UAS) yang ketika ini memiliki pengikut 1,7 juta, memancing protes luas publik. Pemblokiran tanpa alasan dan penerangan ini justru menjadi preseden yg tidak baik bagi instagram karena begitu mudahnya memblokir akun yg dimiliki tokoh publik yg teruji punya integritas dan diikuti oleh jutaan orang.

Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris memberikan dukungan penuh kepada Ustad Abdul Somad agar terus berdakwah menebarkan ilmu dan kebaikan walau banyak sekali tantangan silih berganti datang. Fahira menduga, seruan persatuan umat yang selalu disampaikan Ustad Abdul Somad membuat oknum eksklusif gerah dan terganggu kepentingannya.

“Kesalahan Ustad Abdul Somad cuma satu, terus serukan pentingnya persatuan umat dalam setiap ceramahnya. Sepertinya seruan persatuan umat ini telah mulai kelihatan hasilnya & itu menciptakan terdapat oknum eksklusif tidak senang . Makanya terdapat saja rintangan yg bakal dihadapi beliau,” ujar Fahira di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (26/2).

Fahira yg pula pendengar setia ceramah-ceramah Ustad Abdul Somad mengungkapkan, materi-materi yang disampaikan penceramah yg dijuluki ustad sejuta viewer itu begitu mengena dengan dilema dan tantangan yang dihadapi umat Islam pada Indonesia waktu ini. Ustad Abdul Somad jua bisa memotret suasana batin lebih banyak didominasi warga  Indonesia lewat ceramah-ceramahnya yg berisi banyak ilmu, tegas dan bernas.

Menurut Fahira, pendengar ceramah Ustad Abdul Somad dari banyak sekali kalangan mulai dari wapres sampai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, sampai warga  generik. Ustad Abdul Somad juga kerap diundang banyak ketua wilayah buat memberi ceramah kepada rakyat pada wilayahnya masing-masing. Sehingga nir mungkin isi ceramahnya membahayakan NKRI apalagi dituduh radikal & provokatif.

“Saya berharap insiden-kejadian seperti ini baik itu penghadangan, eksodus, ataupun upaya mempersempit ruang dakwah Ustad Abdul Somad dengan pemblokiran akun media sosial, jadi yang terakhir. Kami umat Islam membutuhkan siraman ilmu & semangat berdasarkan Ustad Abdul Somad,” pungkas Senator Jakarta yang jua Ketua Umum Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) ini.

Sabtu, 03 Maret 2018

04.01

Ada Pengesanan bahwa Muslim Cyber Army (MCA) adalah Organisasi


JAKARTA - Pengamat kontra intelijen sekaligus pegiat media sosial, Mustafa Nahrawardaya nampaknya ragu bahwa Muslim Cyber Army (MCA) sahih-benar konkret terdapat. Hal yang menampakan itu misalkan salah  satu dianggap olehnya adalah ada kesan MCA memiliki organisasi.

    “Untuk menerangkan kesan MCA itu berorganisasi, maka ada dugaan kuat  hadirnya penumpang gelap yg:

Bikin email  menggunakan nama MCA, Membentuk Grup MCA pada Media Sosial, Meng-Invite tokoh-tokoh akbar Muslim yg sibuk, masuk di grup, Ketika ditangkap, mengaku dibayar oposisi,” analisisnya, Rabu (28/dua/2018), melalui akun Twitter langsung miliknya.

Padahal, berdasarkan beliau ada peristiwa sebaliknya, bila para pemerhati mau benar  memperhatikan bahwa kondisi lalu misalnya penghinaan pada ulama justru bukanlah MCA. “Apa terdapat rencana Pemerintah melarang penggunaan kata MCA menjelang Pilpres?

Yang lakukan penghinaan, apalagi makian terhadap Ulama juga terhadap Umara, itu BUKAN MCA. Apalagi pakai bikin Grup WA segala. Hati-hatilah ada penumpang gelap.”

Sebelumnya aparat mengakui bahwa sudah menangkap beberapa orang yg diduga mengatasnamakan MCA. Mereka berempat orang. Ditangkap beberapa saat lalu.