Breaking

Senin, 05 Maret 2018

Kota Ghautha ada Dalam Hadits, Benteng Terakhir Umat Islam


Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga & para sahabatnya.

Nama Ghouta atau Ghuthah –khususnya Ghouta Timur-, yang berjarak 10 Km menurut Damaskus -Ibu Kota Suriah-, semakin akrab pada indera pendengaran kita. Pasalnya, lebih berdasarkan sepekan lalu, kota ini dibombardir rezim Asad (penguasa Suriah) yg pada dukung pemerintah Syi’ah Iran & pemerintahan Atheis Rusia membombardir kota tadi. Ribuan rakyat muslim Ghautha sebagai korban; berdasarkan orang tua, wanita & anak-anak.

Melihat gambar-gambar yang viral di media sosial, mulai berdasarkan pemboman dari udara, ledakan dahsyat, hancurnya gedung-gedung, dan proses evakuali, bergelimangan mayat; bisa dikata sedang ada pembantaian di sana.
Sebagai sesama muslim, sedih bercampur murka  bergejolak di dada. Air mata tak bisa dibendung ketika menyaksikan dari jauh melalui video & foto atas nasib saudara seiman. Lebih-lebih korban dari anak-anak. Lantunan doa -semoga anugerahkan kesabaran buat mereka, keteguhan pada iman, dan Allah catat yg gugur sebagai syuhada’- buat saudara kita tidak boleh berhenti. Uluran donasi wajib  dikeluarkan semampu yang sanggup kita usahakan.

Tahukah kita, bahwa kota Ghautha mempunyai ikatan bertenaga menggunakan kaum muslimin akhir zaman. Jaraknya yg paling dekat menggunakan Damsykus yang berada di daerah Syam semakin menguatkan keutamaan kota ini.  Dan secara spesifik Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengungkapkan Ghautha sebagai sentra kekuatan mujahidin dan benteng kaum muslimin di pertempuran akhir zaman.

Kemuliaan kota Ghautha telah dibicarakan para mufassirin pada tahu firman Allah QS. Al-Mukminun: 50:

وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ آيَةً وَآوَيْنَاهُمَا إِلَى رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَمَعِينٍ

“Dan sudah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yg nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka pada suatu tanah tinggi yang datar yg poly terdapat padang-padang rumput dan asal-sumber air bersih yang mengalir.” (QS. Al-Mukminun: 50)

Ibnu Abbas menjelaskan mengenai dataran tinggi yang ditempati Maryam dan Nabi Isa ‘Alaihimas Salam, yaitu suangi-sungai di Damasykus.

Imam Mujahid mengatakan, “Isa putra Maryam & ibunya ketika berlindung ke Ghautha, Damasykus, & sekitarnya.”

Ghouthah Benteng Kaum Muslimin

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam secara eksklusif menyebut nama Ghautha menjadi benteng kaum muslimin pada peperangan akhir zaman.

Dari Abu Darda’ Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

إن فسطاط المسلمين يوم الملحمة بالغوطة إلى جانب مدينة يقال لها: دمشق، من خير مدائن الشام

“Sesungguhnya benteng kaum muslimin ketika perang (akhir zaman,-pent) merupakan di Ghautha Ghautha h sebelah kota yang diklaim sebagai Damaskus. Tempat itu merupakan galat satu tempat terbaik wilayah Syam.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Dishahihkan dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 3097)

Salah seorang teman berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Syam akan terbuka buat engkau . Apabila kamu diberi pilihan tempat tinggal, maka pilihlah loka tinggal di kota yang bernama Damaskus. Ia adalah benteng Muslimin berdasarkan pertempuran & kekuatan mereka bersumber berdasarkan sana pada loka yg bernama Ghautha.” (HR. Ahmad no. 17470)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, beliau mendengar langsung Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sedang bersabda,

إذا وقعت الملاحِمُ بعث الله من دمشقَ بعثًا من الموالي، أكرمَ العرب فرسًا، وأجودهم سلاحًا، يؤيدُ الله بهم الدين

“Jika terjadi peperangan yang akbar, Allah mengutus dari Damaskus satu utusan dari kaum lemah, mereka adalah tentara Arab yg paling mulia & paling rupawan persenjataannya, Allah memenangkan kepercayaan  Islam menggunakan mereka"” (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim –ini adalah lafadz milik beliau dan menshahihkannya- disepakati alpDzahabi dan dihassankan Syaikh Al-Albani di Silsilah Shahihah, no. 2777)

Syaikh Ahmad Musa Jibril -hafidzahullah- menyampaikan, “"Setelah pembantaian mengerikan yang terjadi hari Rabu kemarin, semoga Allah jadikan Ghautha menjadi benteng kemenangan bagi kaum muslimin!!".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar