Breaking

Rabu, 16 Desember 2015

Terungkap ; IP Addresses Akun ISIS Milik Departemen Inggris?

Terungkap , IP Addresses Akun ISIS Milik Departemen Inggris?

Menemukan akun-akun supporter teroris transnasional Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) hri ini, semudah membalikkan telapak tangan. Mereka aktif menyebarkan propaganda di sarana sosial seperti Twitter & Fb. Mereka pula mempunyai website-website yg dengan cara berkelanjutan melaporkan keadaan teranyar dari Irak & Suriah.Misalnya di Indonesia. Meski ISIS sudah resmi dilarang oleh pemerintah, tapi para pemuja ISIS terus eksis. 

Beraneka Ragam tindakan teror yg dilakukan grup ini, tidak pelak menimbulkan perlawanan dari bermacam macam pihak. Termasuk Juga grup hacker. Anonymouscontohnya. Group hacker ini sudah mendeklarasikan perang pada ISIS, & tuturnya, ribuan akun suporter ISIS sudah sukses diretas. 

Tapi ada kebenaran menarik yg sukses diungkap baru-baru ini. Group hacker VandaSec, yg pula sukses meretas, mengklaim bahwa akun-akun suporter ISIS di fasilitas sosial dijalankan dari IP addresses yg membuka bersama Departemen Tenaga Kerja & Pensiun (DWP) Inggris. 

Group yg digawangi oleh empat anak bujang yg ahli di sektor computer ini menemukan fakta setidaknya tiga akun supporter ISIS yg terlacak, yakni milik kantor DWP, di London. Tiap-tiap akun yg login baik dari pc ataupun ponsel pintar, memakai IP address tersebut. Para hacker menunjukkan terhadap Miror.uk IP addresses yg dipakaioleh trio hijadis itu utk membuka akun Twitter. Lantas, akun tersbut diperlukan buat jalankan propaganda & perekrutan calon jihadis dengan cara online. 

Sekilas, IP address tersebut tampaknya berbasis di Arab Saudi. Tetapi sesudah diselidiki lebih lanjut bersama memakai piranti husus, nyatanya IP addresses tersebut milik kantor DWP. 

“Tidakkah Kamu berpikir bahwa perihal ini kelihatan aneh? Kami melacak IP addresses ini nyatanya ada di London, yg adalah “rumah” dari pelayanan intelejen Inggris,”tutur hacker, seperti dilansir Miror.uk,(15/12/2015). 

Penemuan dari Vandasec ini menimbulkan dugaan bahwa satu orang dari kantor DWP benar-benar mengoperasikan akun suporter jihadis, atau mungkin, akun tersebut sengaja diciptakan oleh intelejen buat menjebak calon jihadis. 

Disaat Miror.uk coba kembali melacak IP addresses yg diberikan oleh Vandasec, ditemukan serangkaian transaksi rahasia yg terjalin antara Inggris & Arab Saudi. 

Nyata-nyatanya, pemerintah Inggris jual dalam jumlah gede IP addresses pada dua perusahaan Arab Saudi. Sesudah transaksi tersebut diselesaikan terhadap bln Oktoberthn ini, lantas diperlukan oleh para ekstremis buat menebarkan pesan-pesan kebencian. 

Walaupun DWP membantah tudingan bahwa mereka yakni pemilik IP addresses tersebut, tapi Jamie Turner, ahli dari PCA Predict menemukan catatan penjualan IP addresses, termasuk juga yg dipasarkan ke Arab Saudi terhadap bln Oktober dulu. 

Dirinya memberitahu Mirror.uk bahwa IP addresses bakal konsisten kembali terlacak juga sebagai milik DWP sebab catatan IP adresses tersebut belum memang lahdiperbaharui. 

Hasilnya, Kantor Kabinet saat ini mengakui bahwa mereka jual IP addresses tersebut terhadap Saudi Telecom & Saudi-based Mobile Telecommunications Companyterhadap awal th ini. Tujuannya, utk meniadakan sejumlah IP addresses yg mereka punya. 
Terungkap , IP Addresses Akun ISIS Milik Departemen Inggris?

Dgn kata lain, menurut mereka, pemerintah Inggris tak mampu mengontrol pemakaian IP addresses yg sudah dipasarkan tersebut. 

Juru berkata Kantor Kabinet bicara, “Pemerintah mempunyai jutaan IP addresses yg tak diperlukan, & selanjutnya kami menjual utk memperoleh timbal balik, demi para pembayar pajak yg sudah bekerja keras.” 

“Kami sudah jual IP addresses tersebut dalam jumlah akbar, baik ke perusahaan-perusahaan di Inggris ataupun di luar negara, yg mengizinkan pelanggan mereka buatmengakses bersama internet. Kami sudah memikirkan bersama baik terhadap perusahaan mana kami menjualnya, namun dengan cara apa pelanggan mereka menggunakannya, itu diluar kontrol kami.” 

Pemerintah tak mengungkapkan berapa tidak sedikit hasil penjualan IP addresses pada perusahaan Arab Saudi tersebut, dgn pertimbangan bahwa hal tersebut bersifat sensitif. 

Cuma saja, ada aspek yg amat mencurigakan. Kenapa Departemen yg terlibat dalam transaksi jual-beli IP addresses tersebut yaitu Departemen Tenaga Kerja & Pensiun,yg oleh group hacker tersebut, dinamakan berada dalam “rumah” pelayanan intelejen Inggris? Kenapa bukan Departemen Tehnologi & Kabar? 

Faktor yg tidak kalah mencurigakan yang lain yaitu kenapa pemerintah Inggris awalnya membantah tuduhan? Barulah sesudah ada data-data diungkap oleh Jamie Turner, juru berbicara Kantor Kabinet mengakui bahwa transaksi menjual beli IP addresses tersebut memang lah benar adanya. Apa yg sebenarnya mereka sembunyikan? 

Bila kita mengikuti perkembangan konflik Suriah, sebenarnya bukti ini tidaklah terlampaui mengejutkan. Ingatkah Kamu terhadap bln Pebruari dulu, saat satu oranganggota Parlemen Irak menyebut bahwa pasukan Irak sukses menembak jatuh dua pesawat Inggris yg tertangkap menjatuhkan senjata utk ISIS di propinsi Anbar. 

“Komite Pertahanan & Nasional Parlemen Irak mempunyai akses atas foto-foto pesawat Inggris yg mengambil senjata buat ISIS,” tutur Hakem Al-Zameli, seperti dilansir FNA. 

Pasti saja, pemerintah Inggris mampu berkilah maupun membantah bahwa mereka mensupport ISIS & teroris yang lain di Suriah dengan cara segera ataupun tak cepat.Tetapi yg namanya bangkai, serapat apapun disembunyikan, nanti bau busuknya dapat tercium pula.

Sumber dari; liputanislam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar